Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua
Hallo sahabat terapi-tradisional bagaimana kabar anda sekalian? Semoga kita semua selalu dilimpahi kesehatan dan keberkahan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, amiin.
Kali ini kita akan membahas mengenai pengobatan tradisional yang ada di Indonesia tercinta ini. Sebagaimana kita tahu bahwa nenek moyang kita mewariskan berbagai macam ilmu yang bermanfaat bagi kita, salah satunya adalah ilmu pengobatan.
Apa buktinya? Banyak naskah-naskah kuno peninggalan jaman kuno yang membahas tentang pengobatan, jamu, herbal dengan terperinci sekali. Sahabat bisa membacanya di serat Centhini, primbon pengobatan, tinggal tanya mbah gogel nanti lak dijelaskan๐๐๐.
Sebenarnya masih banyak literatur kuno tentang pengobatan dan penyembuhan penyakit tetapi biasanya disimpan oleh mpunya atau keturunan dan tidak dipublikasikan secara luas. Jika sahabat tertarik bisa kunjungi situs https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8208 disana diuraikan jelas penelitian oleh para ahli, dan juga sahabat bisa mengakses foto naskah-naskah kuno dalam bahasa aslinya. Juga sebagian naskah-naskah kuno bangsa Indonesia banyak dibawa ke museum Leiden Belanda jaman penjajahan dulu.
Nenek moyang kita sudah mengenal, memahami dan mempunyai metode sendiri dalam pengobatan. Hal ini sangat masuk akal, bangsa sebesar ini dengan penduduk yang besar pasti ada lembaga yang menangani masalah pengobatan.
Misalnya, waktu perang dan ada yang terluka pasti ada yang mengobati. Ada bencana waktu dulu juga pasti ada bagian yang mengobati.
Contoh yang paling sederhana, jika sahabat membaca primbon pengobatan, untuk obat sakit panas saja banyak sekali variannya, dan panasnya juga dibedakan, artinya nenek moyang kita benar-benar detail dalam mengklasifikasikan penyakit, penyebab dan obatnya.
Mengapa sekarang banyak ditinggalkan? Ribet, tidak bisa dipertanggung jawabkan, klenik, tidak rasional, kuno, ketinggalan jaman dll. Ya itulah jawaban yang umum di masyarakat. Bagaimana menurut saya? Jawabanya sederhana, biarkan saja ๐๐
Lha untuk apa kok mas pelajari pengetahuan kuno? Ya untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga minimal, syukur bisa bantu sesama, dan yang paling penting, kita tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Kembali ke leptop, metode pengobatan apa saja yang ada di Indonesia? Sebenarnya banyak sekali, tiap daerah mempunyai kemampuan pengobatan dengan kearifan lokal masing-masing. Pengobatan atau terapi itu adalah:
1. Urut atau pijat
Urut atau gecel atau dadah atau pijat tradisional adalah metode kuno yang ada di seluruh peradaban manusia, jadi kalau ada yang mengklaim bahwa pijat secara umum berasal dari suatu negara maka jangan dipercaya, ngacau itu. Manusia mulai gurun pasir sampai kutub es kalau kakinya pegal-pegal pasti secara otomatis dipijti sendiri, artinya pijat itu sudah melekat dalam setiap kebudayaan manusia.
Yang membedakan adalah cara memijat, alat yang digunakan dan fokus pemijatan. Lha kalo ini saya setuju, misal: akupresur diadopsi dari Tiongkok, shiatsu dari Jepang, pijat Thailand, pijat India dll. Karena yang saya pahami metode asli warisan nenek moyang bangsa Indonesia maka saya hanya akan menguraikan 'URUT'
Urut atau pijat tradisional Indonesia, di beberapa daerah mungkin namanya berbeda, tetapi barangnya sama hahahaha๐๐๐. Urut artinya ya urut atau teratur atau mulai dari awal menuju ke tahap selanjutnya, kok malah pelajaran bahasa?
Woles brooo, keep semail๐๐
Begini sahabat urut memang biasanya dimulai dari organ terbawah menuju ke atas, dari kaki menuju ke tubuh atas berakhir di kepala. Umumnya tubuh dibaluri minyak kelapa, atau handbody atau minyak hangat lalu dipijat, diurut, ditekan, dibethot, diremet, dipliriti, dipluruti. Tujuannya adalah melancarkan peredaran darah merah dan darah putih juga menghilangkan pegal dan nyeri di otot.
Apakah urut efektif mengobati berbagai macam penyakit? Selama penyakit itu di area tubuh yang terdapat otot dan syaraf Insyaallah efektif. Tingkat keefektifan nya tergantung juga pada pemahaman, pengalaman dan pengetahuan sang pemijat. Mengenai urut kapan-kapan kita bahas tersendiri ya sahabat๐
2. Canthuk atau bekam tanduk
Menurut sejarah nya bekam ini sudah dikenal sejak jaman dhuluuuu sekali kira2 jaman Sumeria, berkembang ke Babilonia, Mesir kuno, persia,sampai ke arab. jaman Nabi Muhammad Saw. sudah populer, dan beliau menganjurkan bekam. Bekam dulu menggunakan tanduk kerbau, sapi, gading gajah, tulang unta di buat lubang atau coakan. Tujuan coakan ini untuk menghisap udara dari dalam tubuh. Sebelumya coakan ini dipanasi dengan api, lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit. Ya berlaku hukum fisika dimana perubahan suhu menyebabkam perbedaan tekanan, sehingga ruangan yang telah dipanaskan tadi menghisap udara ditempat yang ditempeli alat tadi.
Karena terhisap maka kulit dan otot dibawahnya jadi mbendul, pembuluh darah kapiler pecah, sehingga terjadi perubahan aliran darah dalam tubuh secara keseluruhan dan biasanya kulit disayat untuk mengeluarkan darah yang menumpuk tadi.
Konsentrasi racun2 dalam darah berkurang karena terhisap keluar tadi sehingga nyeri pada bagian tubuh berkurang. Daerah bekas dicantuk tadi akan merah atau hitam dan nyeri ringan dalam 1-2 hari, hal tersebut karena kapiler darah yang pecah tadi. Praktisi cantuk sekarang ini sedikit jumlahnya, karena jarang generasi muda yang mau mempelajari dan meneruskan dengan berbagai alasan.
3. Kerokan
Kerokan merupakan pengobatan asli turun temurun bangsa Indonesia. Mengenai sejarah pastinya belum ditemukan catatan mengenai hal ini, karena di beberapa negara juga terdapat metode seperti kerokan yaitu menggosok punggung dengan batu, kayu, logam yang sebelumnya sudah dilumuri minyak nabati.
Kerokan sudah dipraktekkan sejak jaman kuno masa kerajaan dahulu, menurut riwayat para raja dan bangsawan gemar kerokan untuk mengobati masuk angin. Menurut kepercayaan jaman dulu kerokan bisa mengusir roh jahat dengan menggunakan koin atau benggol yang digosokkan ke kulit punggung.
Awal tahun 2000an banyak perdebatan tentang kerokan, ada yang berpendapat bahwa kerokan bahaya bisa menyebabkan stroke, kelahiran prematur, bisa infeksi dll. Tetapi setelah diadakan penelitian Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Didik Gunawan Tamtomo tertarik meneliti mengenai manfaat kerokan. Penelitian itu dilakukan sepanjang tahun 2003-2005.
ternyata kerokan bisa meningkatkan hormon endorfin, pembuluh darah tidak pecah, hanya kulit ari yang terkikis dan masih banyak lagi manfaatnya, saya sunting dari https://amp.kompas.com/nasional/read/2012/04/10/14503027/~Alternatif?page=all#page2, itu kata beliau profesor lo, jadi kalau hanya pendapat orang-orang dengan pendidikan di bawahnya ya???๐๐๐. Tidak perlu diperdebatkan sobat, tapi yang jelas secara empiris kerokan terbukti menjadi sarana pengobatan yang luar biasa, selain murah, meriah dan manjur.
Bagaimana cara kerokan dan sistemnya kok bisa mengobati penyakit? Saya uraikan menurut pendapat saya pribadi nih๐. Kerokan dilakukan dengan cara menggoreskan benda tumpul ke kulit, sebelumnya kulit diolesi minyak kelapa, minyak zaitun, minyak tanah atau minyak nabati lain, hand body, bisa juga minyak hewani. Tujuannya agar tidak luka atau iritasi.
Kerokan dilakukan biasanya dari tengah tubuh agak serong ke samping mengikuti alur tulang rusuk. Usaha kan bukan tulang rusuk yang dikerok tapi kulit diantara tulang rusuk. Untuk anak-anak biasanya digunakan bawang merah. Jika leher yang dikerok maka arahnya dari atas kebawah. Jika arah kerokan terbalik namanya nyasak biasanya lebih sakit di kulit.
Bagaimana prinsip kerja kerokan? Dengan adanya gesekan antara kulit dan alat kerok maka akan timbul panas, sesuai hukum fisika dasar. Panas ini akan merenggang kan otot dan syaraf ikut terangsang. Singkatnya akan terjadi perubahan aliran darah merah dan darah putih, di tempat dikerok. Hal ini mempengaruhi peredaran darah secara keseluruhan dan sembuh lah penyakit. Apakah kerokan hanya di punggung? Tentu tidak, kerokan bisa dilakukan di semua otot, misal otot betis, tangan, pundak, dada, perut, leher. Yang penting kita paham alur otot dan tebal tipisnya kulit. Di kulit yang tipis hindari kerokan dengan benda keras dari logam.
Apakah kerokan hanya untuk masuk angin? Tentu tidak, kerokan bisa untuk mengobati sakit kepala, sakit perut, pegal-pegal, mengurangi bengkak. Mungkin lain kali kita iraikan lebih dalam khusus kerokan๐๐๐
4. Terapi dengan lintah
Lintah adalah hewan lunak kerabatnya cacing, sepintas terlihat seperti cacing karena bisa memanjang. Lintah makanan nya darah, baik darah manusia maupun binatang. Oleh nenek moyang kita sifat lintah yang menghisap darah digunakan untuk menghisap darah beku atau darah kotor.
Bagi sebagian orang memang menjijikan, dan menakutkan. Bayangkan tubuh kita dirambati hewan dingin berlendir dan menghisap darah..hahahah.. jangan dibayangkan, yang penting sehat.
Belum ditemukan catatan yang menyebutkan asal usul terapi lintah ini, sebab di beberapa negara juga sudah dikenal penggunaan lintah ini. Lintah hidup hampir di semua belahan bumi kecuali kutub es dan gurun pasir. Lintah biasanya hidup di tempat lembab dan di air baik air tawar maupun air asin. Di Jawa biasanya disebut Pacet, sedangkan yang digunakan untuk pengobatan biasanya lintah besar atau nama lokal nya Lintah Kebo.
Sebelum digunakan pengobatan biasanya lintah dibersihkan atau dipindahkan ke air bersih, lalu dibiarkan lapar sampai kecil panjang, lintah itu jarang makan paling sekali makan bisa bertahan beberapa bulan. Lintah dibiarkan lapar dengan tujuan waktu digunakan terapi makannya lahap dan bersemangat.
Lintah jika menghisap darah tidak terasa gigitannya, karena ada semacam lendir di mulutnya dan lintah dilengkapi zat anti pembekuan darah. Mungkin mirip dengan nyamuk. Coba bayangkan jika lintah tidak punya zat anti beku darah tentu baru beberapa hisapan darah sudah membeku, sebagaimana kita tahu darah punya siatem pembekuan jika terjadi luka. Lintah itu jika sudah kenyang maka akan melepaskan gigitannya sendiri dan tidak terasa, tapi kalau dipaksa ditarik biasanya putus.
Biasanya terapi lintah digunakan untuk menghisap darah beku di bagian tubuh yang bengkak, mengobati migrain, asam urat, kencing manis, kolesterol dll. Tergantung ketrampilan dan pengalaman dari praktisi terapi lintah ini.
5. Terapi/pengobatan dengan jamu
Jamu sudah menjadi brand Indonesia, warisan leluhur yang luar biasa. Jamu merupakan campuran tanaman obat baik daun, akar, umbi, kulit, biji, bunga, getah, buah, dan juga bagian tubuh hewan yang dicampur dengan perpaduan tertentu dan menghasilkan khasiat pengobatan. Pencampuranya bisa direbus, ditumbuk, diperas airnya, diembunkan dibacem atau ditanam dalam tanah dan lain-lain.
Nenek moyang kita benar-benar detail dalam mengklasifikasikan tanaman obat dan fungsinya, juga peruntukannya. Contohnya dalam primbon pengobatan, misal untuk ibu hamil, jamu hamil muda, jamu selapan, jamu hamil tua, jamu akan melahirkan, jamu setelh melahirkan, sepasar, selapan, jamu nyusoni dll, sangat detail, juga beda-beda ramuannya.
Ribet, rumit, sulit, gak enak rasanya..ya seperti yang sudah kita bahas di postingan sebelumnya, alasan manusia modern๐. Gampang saja, dengan teknologi sekarang tinggal ramuan tsb diekstrak jadikan kapsul atau pil terus tinggal lebbbb...hahahhaha. paling tidak anak cucu kita tahu bahwa Mbah buyutnya pinter-pinter dalam pengobatan, dan kita harus bangga๐๐๐.
Pengetahuan jamu sekarang ini sudah mulai terkikis, karena manusia sekarang maunya instan, pokoknya belikan obat yang paling mahal dan baik dari pabrik ternama. Ya tidak apa-apa uang-uang nya sendiri, tubuhnya sendiri. Jika mendengar kata-kata jamu pasti asumsi nya mbok-mbok jamu gendong, kuno, tidak modern dll. Jangan dilihat kunonya, yang penting khaaiatnya bung! Hahahahaaa...
Bagaimana jamu bisa mengobati sakit, dalam tanama herbal bahan jamu terdapat zat-zat aktif yang diberikan Tuhan di alam. Zat-zat aktif inilah yang berperan dalam seluruh sistem tubuh dan membentuk keseimbangan melalui proses kimiawi yang kompleks. Ada yang berperan dalam perbaikan sel tubuh, membantu pembentukan hormom, membantu menetralkan racun dll. Lha ini bagian orang sekolahan๐๐๐.
Intinya adalah jamu, herbal secara empiris terbukti sebagai sarana pengobatan yang efektif, aman dan murah, soal percaya atau tidak adalah hak masing-masing dan tidak perlu dibandingkan antara jamu dan obat kimia. Karena namanya obat pasti mengandung kimia, bedanya hanya pada alami atau sintetis, efek samping yang ditimbulkan dan harganya.
6. Pengobatan dengan suwuk
Suwuk atau tiupan halus juga merupakan metode pengobatan yang ada di Indonesia dan sangat kental dengan budaya bangsa Indonesia yang religius. Suwuk lebih merujuk pada pengobatan dengan metode psikologi, parapsikologi atau metafisika. Para praktisi suwuk biasanya mempunyai tingkatan spiritual yang tinggi dengan keyakinan mantap bahwa kesembuhan adalah hak Sang Pencipta. Obat dan terapi hanya perantara saja.
Biasanya praktisi suwuk disebut Ki, Aki, Dukun, Kyai, Mbah dll, intinya adalah orang yang dituakan atau dianggap mempunyai doa atau jampi yang mujarab untuk memperoleh kesembuhan. Klenik, irasional, khayal, sihir biasanya orang modern menyebut metode ini. Sebenarnya rasional menurut saya. Kok bisa? Ya bisalah, terserah Tuhan memberi kesembuhan lewat apa yang dikehendaki๐, wah selesai kalo jawabnya itu mas...
Begini sahabat, para praktisi suwuk juga melalui prosea pelatihan dan ujian, sama seperti dokter juga belajar, berlatih baru bisa praktek. Praktisi suwuk berlatih menyelaraskan energi non fisiknya dengan energi penyembuhan dari Tuhan dan juga melalui berbagai ujian dengan metoda tertentu dari gurunya. Jika sudah berhasil biasanya para praktisi ini dapat password pengobatan dan dengan itu bisa mengakses energi penyembuhan dari Tuhan, sederhana nya begitu. Apakah bisa dipelajari semua orang? Bisa. Tinggal mau apa tidak.
Metode suwuk ini biasanya bisa menggunakan media air ditiup lalu diminumkan pasien, ada yang langsung ditiupkan di bagian tubuh yang sakit. Contoh, waktu saya masih kecil ya sekitar tahun 80an, sakit gigi cukup dibawa ke mbah fulan, ditiup, sampai rumah sudah tidak sakit lagi dan tidak kambuh lagi. Tidak masuk akal mas, bukam tidak masuk akal tapi akal kita yang belum menjangkau.๐
Biasanya praktisi suwuk dipadu dengan terapi metode tenaga dalam, atau bioenergi dalam tubuh kita yang berupa energi listrik tetapi praktisi ini sudah mampu mengumpulkan, memperbesar dan memancarkan ke orang lain, untuk mengobati. Gak masuk akal lagi mas, jawaban saya tetep ' akal kita yang belum menjangkau' hahahhaa. Bisa dipelajari? Bisa sa sa sa sa...
Baiklah sahabat terapi-tradisional, kita cukupkan dulu ngobrol-ngobrol nya, tentu semua jauh dari sempurna, semoga ada manfaatnya.
Kita ditinggali pengetahuan pengobatan yang luar biasa oleh nenek moyang, mari kita lestarikan dan kembangkan untuk generasi selanjutnya.
Wassalamu'alaikum
Komentar
Posting Komentar