Terapi kerokan

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua. Hallo sahabat tradisional-terapi, bagaimana kabar anda? Semoga kita semua selalu dilimpahi kesehatan dan berkah oleh Tuhan Yang Maha Panuh Kasih Sayang, amiin.
Sahabat, kali ini kita akan membahas tentang seluk-beluk kerokan lebih jauh dan mendalam agar tidak terjadi kesalahan pahamam tentang kerokan.

Kerokan merupakan teknik pengobatan yang luar biasa manfaatnya bagi kesehatan, peninggalan nenek moyang kita. Kelihatannya sederhana, kuno dan seakan-akan tidak ilmiah. Ya bebas saja orang lain berpendapat, yang penting khasiatnya bung! πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Pernahkan kita berfikir bagaimana nenek moyang kita bisa menemukan teknik kerokan ini, belum ada literatur yang menyatakan dengan pasti sejarah kerokan dalam tradisi pengobatan Indonesia. Jika sahabat ada yang pernah membaca sudi kiranya berbagi, agar kita semua tambah wawasan.

Baiklah sahabat, seperti biasa kita buat beberapa pertanyaan tentang kerokan agar kita tidak tersesat di jalan yang berliku, hahahahha..bercanda

1. Apakah kerokan itu?
2. Sarana yang digunakan?
3. Adakah penelitian ilmiah tentang kerokan?
4. Bagian tubuh mana yang bisa dikerok?
5. Sakit apa saja yang bisa diobati dengan kerokan?

Baiklah sahabat terapi-tradisional mari kita mulai saja pertunjukannya, eh.. maksud saya pembahasannya..

1. Apakah kerokan itu?
Kerokan merupakan salah satu metode atau teknik pengobatan dengan cara menggosok kulit dan otot dengan menggunakan benda yang permukaannya tumpul. Hal ini bertujuan untuk melancarkan peredaran darah merah dan peredaran darah putih juga mengendurkan otot-otot yang tegang di area yang dikerok.

Seperti yang telah kita bahas di postingan sebelumnya, benda yang saling bergesekan akan menimbulkan panas, dan panas menyebabkan terjadinya perenggangan pada materi atau benda tersebut. Pada kerokan yang bergesekan adalah ujung benda tumpul dengan kulit dan otot dibawah nya, sedangkan di dalam otot terdapat pembuluh darah serta syaraf. Dengan adanya panas yang timbul dari proses pergesekan maka panas diteruskan ke otot dibawahnya.

Panas menyebabkan jaringan otot merenggang, hal ini memicu ikut meregang nya pembuluh darah dalam kulit dan otot. Pembuluh darah kapiler di dalam kulit pecah karena gesekan yang berulang ulang sehingga kulit menjadi merah bahkan kehitaman. Pecahnya pembuluh darah kapiler menyebabkan terjadinya perubahan pada peredaran darah pada seluruh tubuh secara bertahap.

Pembuluh darah dalam otot yang juga melebar karena gosokan atau kerokan tadi aliran nya menjadi lebih lancar karena ada pembuluh darah kapiler yang pecah tadi. Sehingga darah yang awalnya tidak mengalir dengan baik menjadi lancar kembali dan racun-racun dalam tubuh yang menumpuk karena darah tidak lancar tadi juga terbawa darah yang lancar kembali.

Demikian pula dengan darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh juga kembali lancar karena meregangnya otot-otot yang dikerok tadi. Selain itu, akibat adanya luka atau iritasi ringan di kulit yang dikerok maka secara otomatis tubuh memproduksi atau melepaskan lebih banyak darah putih menuju iritasi ringan tadi. Hal ini juga memicu semakin lancarnya peredaran darah putih dan meningkatkan sistem pertahanan tubuh.

Rangsangan pada kulit dan otot dengan dikerok tadi menimbulkan rangsangan syaraf ke otak sehingga otak memproses semua rangsangan dari kulit dan otot menjadi berbagai reaksi kompleks dalam tubuh, baik pengenduran otot, pengurangan rasa nyeri, perubahan tekanan darah, perbaikan gerakan otot dalam perut, rasa nyaman, perbaikan suhu tubuh dan reaksi lainya yang saling berkaitan. Kurang lebih demikian pendapat dan penjelasan saya pribadiπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

2. Sarana apa yang digunakan?
Dalam praktek metode kerokan maka kita membutuhkan beberapa sarana. Sarana yang kita gunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yang layak dan aman digunakan, baik bagi tukang kerok maupun yang dikerok. Kelayakan yang saya maksud adalah: alat tidak menimbulkan luka sayat, tidak beracun, mudah didapatkan dan mudah dibersihkan. Biasanya alat kerokan mudah didapatkan di sekitar kita. Alat tang umum digunakan adalah:

1. Koin
Koin merupakan sarana yang paling umum digunakan dalam kerokan, selain mudah didapat juga mudah dipegang. Lebih mudah mengatur tekanan kerokan pada kulit. Orang tua kita biasa menyebutnya 'Benggol', kalau tidak salah itu koin jaman Belanda. Saran saya jangan menggunakan koin yang terbuat dari alumunium, karena lebih tajam sisi nya, mudah menyebabkan luka gores. Sahabat bisa menggunakan uang koin rp.100 yang lama bergambar rumah gadang, atau koin 500an gambar melati yang terbuat dari tembaga atau sesuai selera andaπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

2. Batu
Batu yang digunakan berjenis batuan beku obsidian, giok, akik, marmer, onik atau batu apapun yang permukaanya halus atau bisa diperhalus dan licin. Tujuanya sama yaitu agar kulit tidak iritasi. Biasanya bentuknya diperkecil bukan bongkahan yang besar hahhahaah...bercanda broo.
Pada prinsipnya batu apa saja yang penting permukaan nya halus dan licin.

3. Sendok makan atau sendok kayu
apa mau makan mas? Kok pakai sendok segala? Eits, jangan salah...sendok, baik sendok logam atau kayu bisa digunakan sebagai sarana pengobatan metode kerokan. Gunakan ujung yang lebar dan tumpul. Jika untuk mengerok perut atau otot yang tebal gunakan centong nasi yang terbuat dari kayu, bisa lebih kuat dan dalam menekan otot. Kayu yang digunakan biasanya kayu yang keras misal kayu jati, mahoni, glugu, kamper dan sejenisnya. Kayu yang lunak biasanya permukaannya cepat berserabut atau kasar.

4. Minyak
minyak berfungai sebagai pelicin atau mengurangi iritasi pada kulit. Sebenarnya minyak apa saja bisa digunakan, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak goreng, minyak hewani, minyak kayu putih, minyak telon, minyak tanah/kerosin, minyak tawon banyak pilihannya. Saran jangan menggunakan balsem atau krim yang mengandung mentol atau metilsalisilat soalnya dingin rasanya.

5. Bawang merah
bawang merah mengandung senyawa belerang yang hangat dan mempunyai zat yang bersifat antiseptik. Bawang merah biasanya digunakan untuk mengeroki anak kecil karena permukaan nya lunak dan sudah mengandung cairan.

3. Adakah penelitian ilmiah tentang kerokan?
Wooo jelas ada, bukan asal asalan, beliau seorang profesor, saya sunting dari https://nasional.kompas.com/read/2012/04/10/14503027/Kerokan.Mengilmiahkan.Kearifan.Lokal?page=all
Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Didik Gunawan Tamtomo tertarik meneliti mengenai manfaat kerokan. Penelitian itu dilakukan sepanjang tahun 2003-2005. 
Tidak merusak 
Pada tahap kedua, Didik menjadikan dirinya sebagai obyek penelitian. Ia mengerok bagian tangannya lalu dibiopsi, yaitu diambil sedikit jaringan kulit epidermisnya (kulit ari) untuk pemeriksaan mikroskopis.
Komentar Lihat Foto

”Selama ini ada anggapan, orang yang sering dikerok kulitnya akan rusak, pori-pori kulitnya membesar, atau pembuluh darahnya pecah. Namun, hasil pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi UNS menunjukkan tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi pembuluh darah hanya melebar,” kata Didik.

Melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Kulit ari juga terlepas seperti halnya saat luluran.

Meningkatkan endorfin
Penelitian tahap akhir adalah penelitian biomolekuler, yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan. Didik mengumpulkan sejumlah orang dengan kondisi serupa, seperti berat badan, usia, dan mengalami nyeri otot sebagai salah satu ciri ”masuk angin”. Semua responden adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki.

Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah. Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak. Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada empat hal yang diamati, yakni perubahan kadar endorfin, prostaglandin, interleukin, serta komplemen C1 dan C3.

Hasilnya, kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.

Kadar prostaglandin turun. Prostaglandin adalah senyawa asam lemak yang antara lain berfungsi menstimulasi kontraksi rahim dan otot polos lain serta mampu menurunkan tekanan darah, mengatur sekresi asam lambung, suhu tubuh, dan memengaruhi kerja sejumlah hormon. Di sisi lain, zat ini menyebabkan nyeri otot. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang. Nah itu penelitian yang dilakukan ahlinya, mau berdebat soal manfaat kerokan, silahkan dengan beliau pak profesor...πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

4. Bagian tubuh mana saja yang bisa dikerok?

Sebenarnya semua bagian tubuh bisa dikerok kecuali area yang sensitif dan vital seperti mata, kemaluan, mulut. Biasanya bagian tubuh dengan otot yang tebal seperti betis, pantat, paha, lengan jarang dikerok. Perut juga jarang dikerok tetapi sebenarnya bisa dilakukan kerokan di daerah tersebut. Kerokan yang umum biasanya dilakukan pada daerah punggung, dada, leher dan pundak.

Cara kerokan pada otot yang tebal seperti betis, pantat, lengan paha yaitu menggunakan alat yang lebih besar permukaanya, misal centong. Lalu arah mengerok nya mengikuti alur otot, karena otot itu betumpuk dengan arah yang berbeda, ada yang menyerong, lurus, melintang. Arah keroknya memuju arah jantung. Misal yang dikerok betis maka dari tumit menuju atas.

Beda lagi jika yang dikerok adalah perut maka harus mengikuti alur gerakan lambung, usus halus lalu alur usus besar yang searah jarum jam. Memang agak sulit karena perut itu lunak. Jika sulit melakukan keeokan di bagian perut maka cukup dikerok di daerah "pulung hati"  dengan arah ke bawah.

Leher boleh dikerok yaitu bagian belakang di kanan kiri tulang leher, jangan dikerok pas ditengan atau pas tulang. Leher sisi kanan dan kiri boleh dikerok ke arah bawah, leher depan boleh dikerok bagian kanan dan kiri kerongkongan.

5. Penyakit apa saja yang bisa diobati dengan kerokan?

Sebenarnya banyak penyakit berat dan ringan yang bisa diobati dengan kerokan dengan tentu harus dipadu dengan jamu atau herbal, untuk kasus yang ringan bisa segera membaik. Seperti sebelumnya saya hanya akan menyebut gangguan pada bagian tubuh, untuk nama penyakit secara spesifik saya kurang berkompeten menguraikannyaπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

1. Gangguan pernapasan, gangguan pernapasan dengan keluhan sesak, napas dalam, napas pendek, jantung berdebar-debar bisa menjadi longgar dwngan dikerok. Gunakan centong yang permukaan nya lebar untuk mengerok punggung, dada dan kanan kiri tulang punggung dari atas ke bawah sampai pinggang.

2. Sakit kepala, dengan keluhan pusing, hilang keseimbangan, pusing sebelah, pusing saat bangun dari berbaring, mata nyeri. Bisa diatasi dengan mengerok area leher dan pundak serta kanan kiri tulang punggung

3. Sakit perut, dengan keluhan mual, mulas, kembung, sesak napas, nyeri ulu hati, sakit perut bawah bisa diobati dengan mengerok perut atas sebelah kiri dan kanan dibawah tulang rusuk, ingat jangan mengerok tulang.

4. Nyeri otot, dengan keluhan pegal-pegal di seluruh tubuh, pundak pegal, tangan pegal, kaki pegal, punggung sakit. Maka kerok dengan centong atau alat yang ujungnya lebar. Jika pinggang maka keeok dari tengah ke arah samping kanan kiri dan lurus kearah bawah menuju tulang ekor. 


Baiklah sahabat terapi-tradisional kita cukupkan dulu ngobrol tentang kerokan yang merupakan salah satu metode pengobatan luar biasa peninggalan nenek moyang kita. Semoga bermanfaat...

Wassalamu'alaikum.


Komentar